Friday, 21 September 2012

Jiwa Islamku Bermodal Minima

Gegak gempita sungguh jiwa islamku ini
Tatkala Rasullah kekasihku dihina dicerca
Aku pantas menyukai halaman “Kami Bantah” di FB
Sambil malayari filem apa untuk jamuan mata dan minda
Dikala cuti minggu yang bakal tiba
Secawan latte mocha di sisi, dari Starbucks, masih berisi sepertiga

Gagah sungguh jiwa Islamku ini
Pantas jari jemari meng”RT” Tweet “Kami Bantah”, canggih skrinnya
Sambil menunggu solat jumaat fardhu di qamati Bilal
Sambil dibenak berkata tanpa suara
Ah panjang pula kutbah kali ini tamatnya bila…
Mata melereti Tweet yang silang berganti kunjungnya

Hebat sungguh jiwa Islamku ini
Tangkas ingin turut serta kawanan memprotes
Di hadapan kamar kerja kaum yang kufur
Menyokong pastinya mereka itu semua
Akan penghinaan yang sudah seminggu dua meletus di dunia tanpa batasan
Kalau ditanya: Ah, mana bisaku ketahui sentimen mereka yang diluar bicaraku

Gemilang sungguh jiwa Islamku ini
Masih bisa menunjuk “Cool” disebalik serangan serangan yang berentetan tiba
Meneyeleweng sewenang - wenangnya Sirrah dan Syamail Rasulku
Dikatakan Baginda SAW itu ini begitu begini
Bagaimana hendakku debat tapinya
Sedangkan Baginda ku kenal tidak seberapa…

Apakah ini kondisi jiwa Islamku
Dikotori nafsu yang lagha
Membentak tiada menurut cuma
Jihad jauh sekali terkuncinya minda
Oleh cinta terlampau cintanya dunia

Mungkinkah aku cuma bisa berkata
Astaga, Astaga, Astaga
Walhal hariku terus bergelumang dosa
Hanya berharap ampunan Allah yang Maha Esa
Bermodalkan usaha paling minima

No comments: